Tips Menyusun Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) Sesuai Kurikulum Merdeka

Pendidikan di Indonesia terus bertransformasi, terutama sejak diberlakukannya Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Salah satu pendekatan yang menonjol dalam kurikulum ini adalah penerapan soal-soal yang mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi, atau yang lebih dikenal dengan HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Berbeda dengan soal-soal konvensional yang hanya menguji kemampuan mengingat atau memahami, soal HOTS dirancang untuk menantang siswa dalam menganalisis, mengevaluasi, bahkan mencipta solusi dari suatu permasalahan. Dengan pendekatan ini, siswa tidak lagi menjadi penerima informasi pasif, melainkan aktif berpikir kritis dan reflektif dalam menghadapi situasi nyata.

Namun, menyusun soal HOTS bukanlah perkara mudah. Banyak guru dan pendidik masih kesulitan membedakan antara soal HOTS dan soal biasa. Di sinilah pentingnya memahami konsep, prinsip, serta teknik menyusun soal yang sesuai dengan tuntutan kurikulum terbaru.

Apa Itu Soal HOTS?

Soal HOTS adalah jenis soal yang menuntut siswa berpikir lebih dalam dan luas. Dalam taksonomi Bloom revisi, HOTS berada pada level kognitif tinggi, yaitu menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan mencipta (create). Soal HOTS tidak hanya menanyakan “apa”, tetapi “mengapa” dan “bagaimana”, serta mendorong siswa untuk menghubungkan konsep dengan pengalaman atau fenomena nyata.

Contohnya, alih-alih menanyakan definisi ekosistem, soal HOTS akan meminta siswa menganalisis dampak pencemaran terhadap rantai makanan dalam suatu ekosistem tertentu. Fokusnya bukan lagi pada hafalan, tetapi pada kemampuan berpikir logis, menyusun argumen, dan mengambil kesimpulan berdasarkan informasi yang tersedia.

Soal HOTS juga dapat berupa pertanyaan terbuka atau pilihan ganda yang kompleks, seringkali diawali dengan stimulus seperti teks bacaan, grafik, studi kasus, atau ilustrasi permasalahan kehidupan sehari-hari. Penyusunan stimulus ini sangat penting karena akan menjadi dasar bagi siswa untuk mengeksplorasi jawaban secara mendalam.

Prinsip Dasar Menyusun Soal HOTS

Menyusun soal HOTS tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Diperlukan pemahaman mendalam terhadap tujuan pembelajaran dan konteks peserta didik. Berikut beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan agar soal yang disusun benar-benar mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi:

1. Berbasis Konteks Nyata

Soal HOTS harus dikaitkan dengan situasi atau permasalahan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ini penting agar siswa dapat melihat manfaat nyata dari pembelajaran yang mereka jalani. Misalnya, siswa diminta menganalisis dampak urbanisasi terhadap lingkungan sekitar mereka, bukan hanya menyebutkan definisinya.

2. Mendorong Berpikir Kritis dan Reflektif

Soal tidak boleh hanya berfokus pada satu jawaban yang pasti benar. Sebaliknya, harus membuka ruang bagi siswa untuk berargumentasi, mengevaluasi berbagai kemungkinan, atau menciptakan solusi. Pertanyaan seperti “Apa pendapatmu…” atau “Bagaimana jika…” sangat umum digunakan dalam soal HOTS.

3. Mengintegrasikan Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Soal HOTS tetap harus berpijak pada kurikulum, terutama pada CP dan ATP. Artinya, meskipun menantang, soal tersebut tetap mengukur kompetensi inti yang ditetapkan untuk fase belajar tertentu. Penyusun soal perlu menelusuri capaian pembelajaran, lalu menyusun pertanyaan yang mendorong siswa melampaui level kognitif dasar.

4. Menggunakan Stimulus yang Bermakna

Stimulus adalah pemicu berpikir siswa. Bisa berupa teks, gambar, grafik, video, atau studi kasus. Stimulus yang baik harus informatif, aktual, dan cukup menantang untuk dianalisis. Tanpa stimulus yang kuat, soal HOTS cenderung jatuh pada soal esai biasa yang kurang menggugah daya nalar.

5. Membuka Peluang Beragam Jawaban

Tidak semua soal HOTS memiliki satu jawaban mutlak. Dalam banyak kasus, siswa diberi ruang untuk menjelaskan sudut pandang masing-masing. Penilaian dilakukan bukan hanya dari hasil akhir, tetapi dari cara berpikir dan argumen yang mereka bangun.

Dengan memahami prinsip-prinsip di atas, guru atau penyusun soal dapat merancang pertanyaan yang tidak hanya menilai pemahaman, tetapi juga membentuk pola pikir kritis siswa. 

Langkah-Langkah Praktis Menyusun Soal HOTS

Menyusun soal HOTS memang menantang, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan oleh guru dan pendidik di berbagai jenjang. Dengan mengikuti langkah-langkah berikut secara sistematis, penyusunan soal HOTS akan lebih terarah dan relevan dengan kebutuhan pembelajaran.

1. Tentukan Kompetensi Dasar atau Tujuan Pembelajaran

Langkah pertama adalah memastikan bahwa soal yang dibuat selaras dengan Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP) yang ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka. Ini akan menjadi fondasi dalam menentukan jenis stimulus dan bentuk soal yang akan digunakan.

2. Susun Stimulus yang Menarik dan Kontekstual

Stimulus merupakan bagian penting dalam soal HOTS karena menjadi pijakan bagi siswa untuk berpikir. Pilih stimulus yang:

  • Relevan dengan dunia nyata atau kehidupan siswa
  • Mengandung data, informasi, atau masalah aktual
  • Mendorong interpretasi atau analisis
    Contoh stimulus: infografis tentang perubahan iklim, artikel berita pendek, kutipan tokoh, studi kasus, atau situasi fiktif yang mendekati kenyataan.

3. Rancang Pertanyaan yang Mendorong Proses Berpikir Tingkat Tinggi

Pertanyaan HOTS harus mendorong siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta. Hindari pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban hafalan. Gunakan kata kerja operasional seperti:

  • Jelaskan mengapa…
  • Bandingkan…
  • Berikan solusi atas…
  • Apa pendapatmu tentang…

4. Buat Pilihan Jawaban yang Berkualitas (Jika Pilihan Ganda)

Untuk bentuk soal pilihan ganda, pastikan opsi jawabannya:

  • Tidak terlalu mudah ditebak
  • Memiliki distraktor (jawaban pengecoh) yang logis dan mendekati benar
  • Menguji kemampuan berpikir, bukan hanya menghafal

5. Siapkan Rubrik atau Pedoman Penilaian

Khusus untuk soal esai atau terbuka, buat rubrik penilaian yang jelas dan objektif. Penilaian dapat didasarkan pada:

  • Kekuatan argumen atau alasan
  • Ketepatan analisis
  • Kreativitas solusi
  • Keterkaitan dengan stimulus

Langkah-langkah ini penting tidak hanya bagi guru, tetapi juga bagi lembaga bimbel, platform e-learning, hingga instansi pemerintah yang ingin menghadirkan asesmen berkualitas tinggi.

Contoh Soal HOTS Sesuai Jenjang (SD, SMP, SMA)

Agar konsep soal HOTS lebih mudah dipahami, berikut ini beberapa contoh soal untuk masing-masing jenjang pendidikan. Setiap contoh disertai penjelasan singkat mengapa soal tersebut tergolong HOTS.

1. Jenjang SD (Sekolah Dasar)

Mata Pelajaran: IPA
Stimulus: Gambar dua tanaman: satu tumbuh di tempat terang, satu di tempat gelap.
Soal:
Mengapa tanaman A tumbuh lebih tinggi dan segar dibanding tanaman B? Jelaskan pendapatmu berdasarkan gambar.

Alasan HOTS:
Soal ini mendorong siswa menganalisis kondisi lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman. Siswa perlu memahami konsep fotosintesis dan membuat hubungan sebab-akibat, bukan sekadar menghafal definisi.

2. Jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Mata Pelajaran: IPS
Stimulus: Artikel pendek tentang urbanisasi dan dampaknya terhadap lingkungan kota.
Soal:
Bagaimana dampak urbanisasi terhadap ketersediaan ruang terbuka hijau? Apa solusi yang dapat kamu usulkan untuk mengatasi masalah tersebut?

Alasan HOTS:
Siswa dituntut untuk menganalisis permasalahan sosial dari bacaan, mengevaluasi dampaknya, serta mengembangkan solusi. Soal ini mencakup aspek analisis dan kreativitas.

3. Jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas)

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Stimulus: Kutipan editorial dari media massa mengenai hoaks di media sosial.
Soal:
Menurut pendapatmu, bagaimana cara efektif untuk meningkatkan literasi digital masyarakat agar tidak mudah percaya pada hoaks? Jelaskan dan beri alasan.

Alasan HOTS:
Soal ini menuntut evaluasi dan penyusunan argumen. Siswa harus menyusun pendapat pribadi, menganalisis informasi, serta mempertimbangkan pendekatan yang tepat untuk mengatasi masalah sosial.

Soal-soal HOTS seperti contoh di atas membutuhkan proses berpikir yang lebih kompleks, dan idealnya dikembangkan dengan pendekatan yang sistematis. Bagi sekolah atau lembaga pendidikan yang memerlukan soal HOTS dalam jumlah besar, menggandeng Jasa Pembuatan Soal profesional bisa menjadi pilihan strategis. Dengan begitu, penyusunan soal tetap berkualitas tanpa membebani guru secara administratif.

Tantangan dan Solusi dalam Penyusunan Soal HOTS

Meski menyusun soal HOTS memiliki banyak manfaat, penerapannya di lapangan tidak selalu mudah. Banyak guru dan pendidik menghadapi kendala teknis maupun konseptual yang membuat proses penyusunan menjadi kurang optimal. Berikut beberapa tantangan umum dan solusinya:

1. Keterbatasan Waktu dan Beban Administratif

Guru sering kali terbebani dengan berbagai tugas administratif sehingga tidak sempat merancang soal yang kompleks.
Solusi: Gunakan waktu pertemuan MGMP untuk berbagi tugas menyusun soal, atau manfaatkan bank soal yang sudah tersedia dan tinggal disesuaikan dengan CP dan ATP.

2. Kurangnya Pelatihan dan Pemahaman Konsep HOTS

Tidak semua guru terbiasa dengan konsep atau taksonomi berpikir tingkat tinggi.
Solusi: Ikuti pelatihan penyusunan soal HOTS, baik yang diselenggarakan oleh sekolah, dinas pendidikan, maupun lembaga swasta.

3. Sulit Membuat Stimulus yang Relevan dan Menarik

Membuat stimulus yang menantang tapi tetap sesuai jenjang usia bukan hal mudah.
Solusi: Ambil referensi dari berita aktual, studi kasus lokal, atau fenomena sosial yang dekat dengan kehidupan siswa. Sesuaikan bahasa dan visual agar mudah dipahami.

4. Kurangnya Dukungan Sumber Daya

Tidak semua sekolah memiliki tim atau alat bantu dalam pengembangan soal.
Solusi: Bekerja sama dengan pihak ketiga yang berpengalaman dalam penyusunan soal, seperti penyedia Jasa Pembuatan Soal yang dapat membantu menyediakan soal HOTS sesuai kebutuhan kurikulum.

Gunakan Jasa Pembuatan Soal HOTS Profesional

Jika institusi Anda menghadapi kendala menyusun soal yang benar-benar berkualitas dan sesuai Kurikulum Merdeka, kini tersedia layanan Jasa Pembuatan Soal yang profesional dan terpercaya. Layanan ini tidak hanya menyediakan soal dengan format yang sesuai, tetapi juga disertai stimulus, rubrik penilaian, dan dapat disesuaikan dengan jenjang serta kebutuhan spesifik lembaga Anda.

Beberapa keunggulan menggunakan jasa profesional:

  • Menghemat waktu dan tenaga guru
  • Menjamin kualitas dan validitas soal
  • Dapat disesuaikan untuk asesmen formatif, sumatif, maupun tryout
  • Mendukung pengembangan bank soal digital atau cetak

Dengan demikian, Anda bisa lebih fokus pada proses pembelajaran tanpa terbebani urusan teknis penyusunan soal.

Soal HOTS bukan hanya tren dalam pendidikan, tetapi bagian penting dari transformasi cara berpikir siswa agar lebih kritis, reflektif, dan siap menghadapi tantangan nyata. Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru untuk berinovasi, dan menyusun soal yang mengasah nalar adalah salah satu langkah nyata dalam mewujudkannya.

Tags :
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Categories

Latest Post