Akademi Farmasi Theresiana Semarang

Suka Duka dan Resiko Jadi Dokter Gigi, Masih Minat Jadi Dokter Gigi?

Menjadi seorang dokter gigi, tentunya menjadi profesi yang paling diidamkan bagi beberapa orang karena dokter gigi menjadi salah satu dari banyaknya profesi dengan pekerjaan yang menjanjikan. Namun, untuk menjadi seorang dokter gigi, Anda harus melalui banyak tahapan pendidikan selama kuliah.

Profesi ini tidak hanya memerlukan dedikasi tinggi, namun juga akan membutuhkan keterampilan teknis yang kuat, pengetahuan medis yang mendalam, serta komitmen yang tulus untuk membantu semua permasalahan gigi dan mulut pasien. Bagi Anda yang bertanya-tanya apakah seorang dokter gigi memiliki suka dan duka atau tidak?

Nah untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita bahas beberapa aspek suka duka sekaligus resiko yang melekat dalam menjalani profesi sebagai dokter gigi. 

Suka dan Duka Jika Anda Menjadi Dokter Gigi

Suka dan Duka Jika Anda Menjadi Dokter Gigi

Sama halnya seperti profesi lain, menjadi seorang dokter gigi juga menghadirkan tantangan dan kepuasan tersendiri. Menjadi seorang dokter gigi juga harus berani menghadapi berbagai tekanan, resiko, dan tanggung jawab yang melekat dalam praktik medis. Berikut akan diulas mengenai suka dan duka dalam menjalani profesi sebagai dokter gigi : 

1. Suka Menjadi Dokter Gigi

  • Keahlian Profesional :  Selama masa pendidikan dan praktiknya, seorang dokter gigi mengalami pengembangan keahlian klinis yang cermat dan pengetahuan media yang mendalam. Hal tersebut akan memberikan bekal kepada mereka dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi dalam menangani berbagai kasus kesehatan gigi dan mulut. Dengan adanya hal tersebut, dokter gigi dapat dengan yakin menghadapi tantangan medis yang dihadapi oleh pasien-pasien mereka. Keahlian dan pemahaman yang mendalam mengenai ilmu kedokteran gigi menjadi landasan yang kuat untuk memberikan perawatan berkualitas tinggi, merespon situasi yang kompleks, dan mendukung kesehatan gigi dan mulut pasien.
  • Penghargaan Finansial : Dokter gigi yang sudah memperoleh reputasi baik, dan memiliki basis pasien yang besar dapat mencapai stabilitas finansial yang signifikan. Hal tersebut menjadi suatu hal yang menarik dalam menjadi seorang dokter gigi. Namun, perlu diingat bahwa mencapai tingkat tersebut akan melibatkan upaya keras, serta komitmen yang besar dalam membangun dan menjalankan praktik kedokteran gigi. 
  • Pekerjaan Mandiri : Banyak dokter gigi yang membuka praktik sendiri, sehingga akan memberikan kendali penuh atas jadwal kerja dan manajemen bisnis mereka sendiri. Dalam praktik ini, mereka dapat membuat keputusan mengenai jam kerja, layanan yang disediakan, dan aspek lain dari operasi bisnis mereka. 

2. Duka Menjadi Seorang Dokter Gigi

  • Tekanan Kerja yang Tinggi : Dokter ini sering menghadapi jadwal yang sangat padat dan tekanan besar untuk memberikan perawatan gigi dan mulut kepada pasien. Keharusan untuk merawat pasien dengan cermat, memenuhi standar etika medis, dan menjaga tingkat akurasi yang tinggi dapat menciptakan tingkat stress dalam pekerjaan mereka.
  • Resiko Kesehatan Sendiri : Walaupun sudah menjadi seorang dokter, dokter gigi tentunya memiliki resiko infeksi serta paparan bahan kimia yang berbahaya dalam pekerjaan sehari-hari dokter gigi. Bahkan, mereka akan mengabaikan perawatan kesehatan mereka sendiri demi untuk menjalankan pekerjaannya. 
  • Tuntutan Hukum dan Klaim Medis : Dalam lingkungan medis, terutama ketika merawat pasien, ada kemungkinan komplikasi atau ketidakpuasan pasien terhadap hasil perawatan. Hal tersebut tentunya dapat mengakibatkan pasien tersebut mengajukan tuntutan hukum atau klaim medis terhadap dokter gigi. 

Apa Resiko yang Akan Dialami Oleh Dokter Gigi?

Apa Resiko yang Akan Dialami Oleh Dokter Gigi?

Semua profesi pastinya akan memiliki resiko masing-masing, begitu pun dengan seorang dokter gigi. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, menjadi seorang dokter gigi memiliki suka dan duka serta resiko yang akan dialami. Namun, penting untuk diingat bahwa resiko ini merupakan bagian dari pekerjaan seorang dokter gigi yang bertujuan untuk memberikan perawatan kesehatan gigi para pasien nya. 

1. Menempuh Pendidikan yang Cukup Lama

Pastinya banyak orang belum terlalu mengetahui bahwa selama menempuh pendidikan kedokteran gigi tidaklah mudah. Menempuh pendidikan dalam bidang kedokteran gigi adalah perjalanan yang panjang dan menantang. Banyak orang mungkin belum menyadari sejauh mana tingkat kesulitan dan komitmen yang diperlukan dalam proses pendidikan ini.

2. Proses Pendidikan yang Tidak Mudah

Selain itu, pendidikan kedokteran ini akan banyak tahapan-tahapannya untuk akhirnya dapat menyelesaikan pendidikannya. Salah satu tahapan dari pendidikan ini yaitu tahapan koas yang merupakan satu tahapan penting dalam pendidikan medis, terutama untuk mahasiswa kedokteran yang telah menyelesaikan tahun-tahun awal kuliah semester. 

Nah pada tahapan ini nantinya, para mahasiswa kedokteran akan memasuki lingkungan klinikal dan mengikuti praktik klinikal di rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan lain. Namun, walaupun terlihat tidak mudah, koas dapat menjadi peluang bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman dalam merawat pasien dibawah pengawasan dokter senior dan instruktur medis. 

3. Alergi Kimia

Dokter gigi juga memiliki resiko terpapar berbagai bahan kimia yang digunakan dalam praktik kedokteran gigi. Beberapa bahan yang umumnya digunakan dalam perawatan gigi dapat mengandung zat-zat kimia yang mungkin akan menimbulkan reaksi alergi pada beberapa individu.

Namun, untuk mengatasi hal-hal tersebut, dokter gigi dan staf medis biasanya sudah memiliki langkah-langkah keamanan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu contohnya adalah menggunakan alat pelindung diri yang tepat dan mematuhi pedoman pengendalian paparan bahan kimia.

4. Cedera Fisik

Dalam pekerjaannya, dokter gigi tentunya berdampingan dengan berbagai peralatan tajam dan mesin yang memungkinkan akan menyebabkan cedera fisik jika tidak digunakan dengan hati-hati. Selama proses perawatan, dokter gigi menggunakan berbagai alat seperti bor gigi, skalpel, kuret, hingga probe yang memiliki potensi untuk menyebabkan cedera jika disalahgunakan. 

Nah, itu tadi 4 resiko yang umumnya dialami oleh dokter gigi. Meskipun memiliki banyak resiko, dokter gigi biasanya siap menghadapinya dengan semua pengetahuan, keterampilan, dan protokol keamanan yang sesuai. Mereka akan terus berkomitmen dalam memenuhi tanggung jawab mereka sebagai seorang dokter gigi yang profesional. 

Walaupun menjadi seorang dokter gigi memiliki suka duka serta resiko, profesi ini masih menarik bagi banyak individu yang memiliki minat untuk menjalani karir di bidang ini. Keinginan untuk membantu pasien dan memberikan perawatan kesehatan gigi, seringkali menjadi pendorong utama yang membuat seseorang tetap bersemangat menjalani pekerjaan ini. 

Didukung Oleh :

Artikel Lainnya